1. Bikin Akun Haters
Anonim via assets-a2.kompasiana.com
Dibikin cuma buat nyerang.
Dari
niatnya aja sih membuat akun haters jelas pengen menyebar kebencian ke
satu orang atau golongan tertentu. Tindakan ini bisa dimasukkan ke dalam
kategori penghinaan yang ada dalam surat edaran
hate speech. Contoh ini sering terjadi di akun Instagram artis yang gak jarang antara komenter jadi berantem serius di sana.
2. Nyambungin Berita Dengan Praduga yang Ngawur
Gak nyambung via memegen.com
Jaka sembung bawa golok.
Ini juga bisa jadi
hate speech
di media sosial kalo kamu mencoba menghubungkan berita dengan praduga
yang kamu buat sendiri. Apalagi tanpa didukung sama data dan fakta yang
jelas. Bisa-bisa kamu memicu reaksi orang lain yang merasa tersinggung
dengan tindakan kamu. Ujung-ujungnya jadi timbul konflik kan.
3. Share Berita yang Sumbernya Gak Jelas
share hoax via orin.supriatna.web.id
Jangan asal enter.
Apalagi
di era polusi informasi kayak sekarang. Ada banyak banget berita-berita
yang muncul di timeline media sosial, dan kadang belum tentu benar
adanya. Nah, di sini kamu harus hati-hati kalo mau meneruskan berita itu
lagi ke publik. Terutama berita-berita mengenai suku, agama, aliran
keagamana, ras, golongan, warna kulit, etnis, gender, orientasi seksual.
Karena kalo asal ngeshare bisa-bisa kamu dituduh melakukan hate speech.
Jangan percaya dengan satu sumber aja ya.
4. Screen Capture Sembarangan Lalu Disebarin
screen capt via photo4.ask.fm
Berawal dari becanda, taunya ada yang tersinggung.
Ini juga bisa termasuk
hate speech kalo yang kamu
screen capture adalah sesuatu yang gak semestinya kamu sebar ke khalayak luas. Misal,
posting screen capture chatting-an
kayak di atas ke media sosial. Terus kamu tambahin dengan caption yang
mengandung provokasi. Bisa-bisa orang lain yang baca (yang gak tau
sebenernya mungkin itu hanya becandaan internal kalian) jadi salah paham
dan tersinggung. Gak menutup kemungkinan mereka malah merepostnya dan
viral. Bisa jadi malah berujung konflik kan.
5. Bikin Meme
screen capt via i.imgflip.com
Baek-baek bikin meme.
Apalagi
kalo memenya sengaja dibikin buat menghina atau mencemarkan nama baik
pihak atau golongan tertentu. Kamu bisa dituduh jadi pelaku
hate speech di media sosial. Walau sebenernya
meme yang biasa pun juga udah tergolong cyberbullying lho.
6. Spamming
spamming via searchenginegenie.com
Nyampah
Spamming-nya
aja udah termasuk perbuatan tidak menyenangkan. Apalagi kalo isi
kontennya juga menyinggung suku, agama, ras, etnis, dan golongan
tertentu. Wah bisa jadi ini termasuk
hate speech di media sosial lho.
7. Pakai Istilah Kesehatan di Situasi yang Gak Tepat
spamming via searchenginegenie.com
INI BUKAN AUTIS! Tapi kecanduan.
Penggunaan istilah kesehatan, contoh autis atau gaguk juga bisa jadi
hate speech
lho. Apalagi kalo digunakan di situasi yang gak tepat, kayak orang main
hp dibilang autis. Wah, kamu mending hilangin deh becandaan kayak gitu.
Karena kamu (secara sengaja atau gak) udah melakukan tindakan
diskriminasi terhadap kaum difabel, yang jelas tertuang dalam surat
edaran ini.
Walau di luar sana, ada yang mencemaskan surat edaran
ini, karena bertentangan dengan kebebasan berpendapat. Tapi MBDC sih
setuju dengan tujuan dikeluarkannya surat edaran tentang hate speech,
karena untuk menghindari konflik sosial yang sering banget terjadi di
Indonesia gara-gara hasutan. Ya, asal peraturan kebijakan ini gak
disalahgunakan juga sama oknum tertentu buat mengkriminalisasi setiap
individu yang pengen mengkritik. Dengan kata lain, kritik boleh, ngatain
jangan! Kalo kamu punya contoh lain, langsung melipir ke kolom comment
ya.
0 komentar:
Posting Komentar